Jumat, 28 November 2014

TUGAS 1

BAB II. PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

   
    PertumbuhanPenduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat. Penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam suatu wilayah. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan, baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada masyarakat tersebut.
Masyarakat tidak akan mungkin terbentuk tanpa adanya penduduk. Masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan dwi tunggal, yaitu hubungan dua yang satu dalam arti bahwa kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarakat. Kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh, dan berkembang dalam masyarakat. Begitu juga sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan.
A.       Pertumbuhan Penduduk.
Pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk khususnya juga berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau Negara bahkan dunia pada umumnya.
Factor demografi yg mempengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu daerah di antaranya:
1.  Kematian (mortalitas)
A.Tingkat kematian kasar (CDR/Crude Death Rate).
         Jumlah orang yang meninggal pertengah tahun dapat dirumuskan :
CDR =D K
          Pm
D = Jumlah kematian.
Pm = Jumlah Penduduk Pertengah tahun.
K = Konstanta = 1000.
Penduduk pertengah thn dpt dirumuskan:
Pm = ½ (P1+P2)
Pm =  (P2-P1)
              2   
Pm = P2-(P2-P1)
                   2
Pm = Jumlah penduduk pertengah tahun.
P1 = Jumlah penduduk pada awal tahun.
P2 = Jumlah penduduk pada akhir tahun.
B.Tingkat kematian khusus (ASDR/Age Specific Death Rate).
Tingkat kematian dipengaruhi beberapa factor yaitu : umur, jenis kelamin, pekerjaan.
 Dan dapat dirumuskan:
ASDR=  Di K  
              Pm
Di = kematian utk kelompok umur i.
Pm = Jumlah penduduk pada pertengah thn kelompok umur i.
K = Konstanta = 1000.
2.  Fertilitas (Kelahiran Hidup).
Yang menyebabkan fertilitas :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup, tidak dicatatkan dalam peristiwa    kelahiran/kematian dan sering dicatatkan sebagai lahirmati.
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali ).
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas hanya melibatkan satu orang saja.

Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan :
a. Fecundity (kesuburan).
adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility (Fertilitas).
adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang atau kelompok wanita.

A.Tingkat Kelahiran Kasar (CBR/Crude Birth Rate).
Adalah jml kelahiran hidup di suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengah tahun tersebut.
CBR = jumlah lahir hidup x1000 atau BCDR= B K
                                                                         Pm
B= Jumlah kelahiran hidup pd suatu dunia pd suatu thn tertentu.
Pm= jumlah penduduk pd pertengah tahun.
K= Konstanta = 1000.



a.         GFR(General Fertility Rate) / angka kelahiran umum.
Adalah angka yg menunjukan jml kelahiran per 1000 wanita usia produktif, Dapat dirumuskan :
GFR =   G B
              K
B= jumlah kelahiran hidup pd thn tertentu.
Fm= jumlah penduduk wanita pd pertengah thn.
K= Konstanta =1000

b.        ASFR(Age Specific Fertility Rate)/ Tingkat kelahiran khusus.
Dapat dirumuskan :
ASFRi= Bi K  
              Fmi
Bi= jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur i.
Fmi= Jml penduduk wanita pertengah thn dlm kel i.
K= Konstanta= 1000.
C. Kebudayaan dan Kepribadian.
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan.
Zaman batu sampai zaman logam.


3 .  Migrasi      
Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk yang dinamai migrasi. Selain migrasi ada istilah lain tentang dinamika penduduk yaitu mobilitas. Pengertian mobilitas lebih luas daripada migrasi, sebab mobilitas mencakup perpindahan teritorial secara permanen dan sementara. Sedangkan migrasi bila dikaitkan dengan unsur waktu di tempat yang baru misalnya minimal 6 bulan atau satu tahun. Sedangkan bagi mereka yang pernah pindah tempat tinggal kurang dari batas waktu tersebut disebut melakukan mobilitas sirkuler.
Langkah – langkah seseorang migran dalam menentukan keputusannya untuk pindah ke daerah lain atau kawasan ( areal ) lain terlebih dahulu ingin mengetahui lebih dahulu faktor – faktor sebagai berikut :
- persediaan sumber alam
- lingkungan sosial budaya
- potensi ekonomi
- alat masa depan
Dengan mengetahui faktor – faktor di atas setidak – tidaknya terhindar dari rintangan akibat negatif. Di samping itu mereka juga memikirkan berbagai rintangan yang mungkin dihadapi selama proses migrasi.

- Akibat Migrasi
a. Urbanisasi ( migrasi dari desa ke kota ) walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk penduduk secara keseluruhan.
b. Migrasi interegional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan berkreasi tinggi. Hal tersebut memungkinkan tingginya angka pertumbuhan penduduk serta tingkat laju pembangunan di luar jawa.
c. Migrasi antar negara di Indonesia adalah sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 migrasi masuk ( immigrasi ) hanya ada 0,16 % dan migrasi ke luar ( emigrasi ) hanya sebesar 0,57 % per tahun. Sehingga akibatnya kurang nyata terhadap distribusi penduduk Indonesia.

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin mempunyai peranan yang sangat penting hanya dapat untuk mengetahui :
- Pertumbuhan penduduk di suatu daerah termasuk cepat atau lambat.
- Rasio ketergantungan.
- Jumlah wanita dalam usia subur.
- Jumlah tenaga kerja yang tersedia.
- Berdasarkan tempat tinggal.
- Bentuk piramida.

Untuk mengetahui pertumbuhan suatu daerah cepat atau lambat dapat juga dilihat dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anak – anak, dewasa, dan orang tua pada wilayah yang bersangkutan.
Keadaan struktur atau komposisi penduduk yang berbeda – beda akan menunjukan bentuk piramida yang berbeda – beda pula.
Ada tiga Jenis struktur penduduk :
1. Piramida penduduk muda, ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.
2. Piramida Stationer, ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap ( statis ) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
3. Piramida penduduk tua, ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk.

Rasio Ketergantungan ( Dependency of ratio ) ialah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja. Biasanya dinyatakan dalam persen ( % ).

B.       KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN.
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan
 -Zaman batu sampai zaman logam
   Upaya menelusuri sejarah peradaban bangsa Indonesi, mulai dari zaman batu sampai logam, sungguh akan berliku – liku, memerlukan waktu pembahasan yang panjang. Berdasarkan pendapat – pendapat para ahli prehistoris, ternyata bahwa zaman batu itupun terbagi dalam :
-Zaman batu tua(paleolitikum) Alat yg digunakan masih kasar
   Alat – alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar – kasar, misalnya kapak genggam.
-Zaman batu muda(neolitikum) telah memiliki kepandaian mengolah logam dari besi.
   Zaman batu muda ( Neolithikum ) benar – benar membawa revolusi dalam kehidupan manusia.  Pada zaman ini, mereka mulai hidup menetap, membuat rumah, membuat kelompok masyarakat desa, bertani dan beternak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sejalan dengan itu revolusi alat – alat keperluan penunjang kehidupan pun terjadi. Suatu hal yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini, ialah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya, dan zaman tersebut pada dasarnya penting sekali untuk perkembangan sejarah Indonesia selanjutnya.

  2.  Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam

a. Kebudayaan Hindu dan Budha.
·         Hindu berasal dari india sekitar abad 3 sampai 4 di pulau jawa
·         Budha masuk sekitar abad ke-5
·         Ajaran budha dapat diatakan berpandangan lebih maju karena tidak menghendaki adanya kasta
         
b. Kebudayaan Islam.
·         Pada abad ke 15-16 agama islam dikembangkan di Indonesia oleh wali songo
·         Dalam prosesnya dikembangkan juga oleh para Gujarat, arab dan pakistan

3.  Kebudaaan Barat atau Asing.

      Pengaruh dan Dampak Budaya Asing di Indonesia
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor,yakni antara lain:
1. Faktor Ekonomi      : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya                    : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis        : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis     : Penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.


Masuknya kebudayaan asing merupakan salah satu faktor yang membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Kebudayaan tersebut yaitu Kebudayaan Dongson, Kebudayaan Bacson-Hoabich, Kebudayaan Sa Huynh, dan Kebudayaan India. Kebudayaan Dongson, Kebudayaan Bacson-Hoabich, Kebudayaan Sa Huynh terdapat di daerah Vietnam bagian Utara dan Selatan.
Indonesia, untuk jaman sekarang, sudah mengalami perubahan kebudayaan yang membawa pengaruh bagi budaya Indonesia. Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh.


Jadi, dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing antara lain :
1. Terjadi perubahan kebudayaan
2. Pembauran kebudayaan
3. Modernisasi
4. Keguncangan budaya
5. Penetrasi budaya
6. Memperkaya keberagaman budaya
7. Melemahnya nilai-nilai budaya bangsa
            Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, bagi dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak, maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri, jangan sampai melupakan budaya lama, dengan sudah menemukan budaya baru.


Sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab2-penduduk_masayarakat_dan_kebudayaan.pdf


NAMA : Achmad Abdullah Wachid
KELAS : 1KA28
NPM : 10114092